MENUAI
Mazmur 126:1-6
Menuai berarti memperoleh atau memetik dari
apa yang telah ditanam atau ditabur. Setiap orang termasuk kita di dalamnya
akan menuai dari apa yang kita tabur. Siapa menabur padi di ladangnya, ia akan
menuai padi juga.
Dalam hal hukum tabur tuai ini Tuhan sangat
tegas, dengan berkata: “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya
dipermainkan. Karena apa yang diabur orang, itu juga yang akan dituainya.”
(Galatia 6:7)
Kita harus sungguh bijaksana dalam menentukan
dan memastikan apa yang akan kita tuai. Apa sesugguhnya yang akan kita tuai
dalam hidup ini? Tuhan menghendaki kita menuai keselamatan dan kehidupan kekal
dalam Yesus Kristus. Setelah kita diselamatkan oleh Yesus Kristus, kita diberi
tugas untuk menuai jiwa-jiwa untuk dibawa pada keselamatan dalam Yesus Kristus.
Tuhan menghendaki agar setiap orang diselamatkan.
Dalam hukum tabur tuai kita perlu
memerhatikan: Apa yang kita tabur? Dimana kita menabur? Kapan kita menabur? Dan
bagaimana cara kita menabur? Apa sesungguhnya yang perlu kita tabur?
Tentu saja kita menabur sesuai dengan apa
yang ingin kita tuai. Jika kita ingin menuai padi berarti kita harus menabur
benih padi. Jika kita ingin menuai keselamatan, kita harus menabur benih firman
Tuhan.
Dimana kita sebaiknya menabur? Kita menabur
benih dimana kita ingin memperoleh apa yang kita inginkan. Jika kita ingin
menuai keselamatan berarti kita harus menabur benih dalam Roh. Karena siapa
yang menabur dalam daging akan menuai kebinasaan.
Firman Tuhan berkata: “Sebab barang siapa
menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi
barang siapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.”
(Galatia 6:8)
Kapan sebaiknya kita menabur? Kita menabur
sesuai waktunya Tuhan. Tuhan memberikan kita perintah kapan kita sebaiknya
menabur. Bahkan Tuhan telah memilih dan menetapkan kita dan memberi kita
perintah untuk pergi memberitakan Firman Tuhan dan menghasilkan buah (menuai)
(Lht Yohanes 15:16).
Tuhan memerintahkan kita agar kita menabur
pada pagi hari dan tetap giat bekerja hingga petang hari, firman Tuhan melalui
Pengkhotbah: “Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi
istirahat pada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah
ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik” (Pengkhotbah
11:6). Bahkan Tuhan telah memberi kita Amanat Agung untuk melaksanakan penuaian
(Lht. Matius 28:18-20).
Bagaimana cara kita menabur?
Kita tidak boleh menabur dengan kehendak kita
sendiri. Kita harus menabur sesuai dengan cara yang Tuhan berikan kepada kita.
Tuhan menyuruh kita agar kita menabur dengan giat dan tetap kuat dalam iman
yang Tuhan berikan kepada kita. Tuhan berfirman melalui Rasul Paulus:
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya,
kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah” (Galatia 6:9).
Bila kita ingin memperoleh tuaian yang baik,
kita harus menunggu waktu Tuhan. Kita harus menunggu dan menerima cara Tuhan
untuk menabur benih. Sesungguhnya Tuhanlah yang melakukannya untuk kita,
seperti Tuhan memulihkan keadaan Sion. Kita bersukacita karena Tuhan karena
Dialah yang melakukannya untuk kita.
Percayalah akan janji Tuhan, seperti telah
disampaikan-Nya melalui Pemazmur Daud: “Orang-orang yang menabur dengan
mencucurkan air mata, akan menuai dengan sorak-sorai. Orang-yang berjalan maju
dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil
membawa berkas-berkasnya” (Mazmur 126:5-6).
Jadi jika anda ingin menuai jiwa-jiwa di gereja
anda, berarti anda sebaiknya menanam jiwa juga dalam gereja anda. …
*****
Doa kami tulisan yang kami
sajikan ini menjadi berkat bagi saudara.
Terima kasih, saudara telah membaca tulisan yang
disajikan oleh Ev. Heldin Manurung dalam website ini. Tuhan Yesus Kristus
memberkati saudara. Amin!