google-site-verification=G8DGEBPOmiHcfl5-m8WfPe_KawAEYjnvwqqbABl4l5g google-site-verification: googlee10025ebf65670c5.html 0812.8337.2796 MENUAI - Heldin Manurung

8


MENUAI
Mazmur 126:1-6

Menuai berarti memperoleh atau memetik dari apa yang telah ditanam atau ditabur. Setiap orang termasuk kita di dalamnya akan menuai dari apa yang kita tabur. Siapa menabur padi di ladangnya, ia akan menuai padi juga.

Dalam hal hukum tabur tuai ini Tuhan sangat tegas, dengan berkata: “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang diabur orang, itu juga yang akan dituainya.” (Galatia 6:7)

Kita harus sungguh bijaksana dalam menentukan dan memastikan apa yang akan kita tuai. Apa sesugguhnya yang akan kita tuai dalam hidup ini? Tuhan menghendaki kita menuai keselamatan dan kehidupan kekal dalam Yesus Kristus. Setelah kita diselamatkan oleh Yesus Kristus, kita diberi tugas untuk menuai jiwa-jiwa untuk dibawa pada keselamatan dalam Yesus Kristus. Tuhan menghendaki agar setiap orang diselamatkan.

Dalam hukum tabur tuai kita perlu memerhatikan: Apa yang kita tabur? Dimana kita menabur? Kapan kita menabur? Dan bagaimana cara kita menabur? Apa sesungguhnya yang perlu kita tabur?

Tentu saja kita menabur sesuai dengan apa yang ingin kita tuai. Jika kita ingin menuai padi berarti kita harus menabur benih padi. Jika kita ingin menuai keselamatan, kita harus menabur benih firman Tuhan.

Dimana kita sebaiknya menabur? Kita menabur benih dimana kita ingin memperoleh apa yang kita inginkan. Jika kita ingin menuai keselamatan berarti kita harus menabur benih dalam Roh. Karena siapa yang menabur dalam daging akan menuai kebinasaan.

Firman Tuhan berkata: “Sebab barang siapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barang siapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” (Galatia 6:8)

Kapan sebaiknya kita menabur? Kita menabur sesuai waktunya Tuhan. Tuhan memberikan kita perintah kapan kita sebaiknya menabur. Bahkan Tuhan telah memilih dan menetapkan kita dan memberi kita perintah untuk pergi memberitakan Firman Tuhan dan menghasilkan buah (menuai) (Lht Yohanes 15:16).

Tuhan memerintahkan kita agar kita menabur pada pagi hari dan tetap giat bekerja hingga petang hari, firman Tuhan melalui Pengkhotbah: “Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat pada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik” (Pengkhotbah 11:6). Bahkan Tuhan telah memberi kita Amanat Agung untuk melaksanakan penuaian (Lht. Matius 28:18-20).


Bagaimana cara kita menabur?

Kita tidak boleh menabur dengan kehendak kita sendiri. Kita harus menabur sesuai dengan cara yang Tuhan berikan kepada kita. Tuhan menyuruh kita agar kita menabur dengan giat dan tetap kuat dalam iman yang Tuhan berikan kepada kita. Tuhan berfirman melalui Rasul Paulus: “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah” (Galatia 6:9).

Bila kita ingin memperoleh tuaian yang baik, kita harus menunggu waktu Tuhan. Kita harus menunggu dan menerima cara Tuhan untuk menabur benih. Sesungguhnya Tuhanlah yang melakukannya untuk kita, seperti Tuhan memulihkan keadaan Sion. Kita bersukacita karena Tuhan karena Dialah yang melakukannya untuk kita.

Percayalah akan janji Tuhan, seperti telah disampaikan-Nya melalui Pemazmur Daud: “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan sorak-sorai. Orang-yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya” (Mazmur 126:5-6).

Jadi jika anda ingin menuai jiwa-jiwa di gereja anda, berarti anda sebaiknya menanam jiwa juga dalam gereja anda. …
*****

Doa kami tulisan yang kami sajikan ini menjadi berkat bagi saudara.

Terima kasih, saudara telah membaca tulisan yang disajikan oleh Ev. Heldin Manurung dalam website ini. Tuhan Yesus Kristus memberkati saudara. Amin!